Kebelakangan ini India menjadi terkenal kerana berlakunya kes perkosaan yang terjadi di negara itu dengan majoriti penduduknya beragama Hindu . Prihatin akan situasi itu, tiga mahasiswa teknik yang berasal dari India mencipta pakaian dalam anti-perkosaan.
Pakaian dalam ini dilengkapi dengan sensor tekanan yang dijahit di sekitar area payudara sehingga dapat menngesan jika ada tangan yang mencuba meraba-raba dengan kasar lalu mengirimkan sengatan yang kekuatannya sama besar dengan pistol setrum pada si peraba.
Yang hebatnya, produk ini juga mampu mengirimkan pesan ke polis serta keluarga mangsa untuk memberitahukan tentang adanya percubaan pemerkosaan yang dialami si mangsa.
Pakaian dalam yang diberi nama Society Harnessing Equipment (SHE) ini diciptakan oleh tiga mahasiswa teknik dari Chennai, India setelah mendengar khabar perkosaan kejam yang menimpa seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun di New Delhi pada bulan Disember lalu.
"Seseorang yang mencuba menganiaya atau memerkosa seorang gadis akan mendapatkan sengatan seketika sensor tekanan yang ada di pakaian dalam ini diaktifkan," ungkap salah satu penciptanya, Manisha Mohan .
Manisha pun menjelaskan alasan ia dan kedua rakannya, Niladri Basu dan Rimpi Tripathy memutuskan untuk menempatkan sensor itu setelah melakukan kajian dan mendapati fakta bahwa sebagian besar wanita mangsa pemerkosan pertama kali diraba di bagian payudaranya.
Wanita pengguna pakaian dalam ini sendiri akan terlindung dari sengatan letrik kerana adanya isolasi polimer yang terletak di dalam bra. Rekaannya sendiri telah disempurnakan oleh ketiga penciptanya sehingga diharapkan produk ini dapat segera dipasarkan.
bagus
ReplyDelete