Pembedahan meremajakan Vagina

Makin moden dunia ini, semakin aneh keinginan manusianya. Jika dulu banyak wanita ingin memiliki bentuk hidung yang mancung, payudara yang seksi, dan bentuk badan yang ideal, maka kini banyak wanita muda yang menjalani pembedahan untuk mengukir dan mempercantik daerah intim mereka.

Pembedahan estetik miss "V" ini sebenarnya bukan hal baru, namun banyak wanita yang belum mengerti risiko dari prosedur yang mereka jalani, demikian hasil penelitian yang dikeluarkan oleh the British Journal of Obstetrics and Gynaecology .

Salah satu cara pembedahan miss "V" yang popular adalah pembedahan labioplasty atau labiaplasty. Pembedahan ini dilakukan untuk meremajakan bibir vagina (labia).

Umumnya wanita yang menjalani pembedahan ini punya dua alasan, yang pertama adalah alasan kosmetik. Banyak wanita yang menjalani labioplasty untuk mengurangi panjang bibir vagina, atau untuk melakukan perubahan pada organ seksual luar mereka, iaitu mons pubis (daerah lemak di bawah rambut organ vital) atau labia eksternal/internal (bibir vagina).

Alasan kedua adalah alasan perubatan. Mereka menjalani labioplasty kerana merasa tidak selesa akibat bibir vagina yang panjang, terutama saat berolahraga, dan melakukan hubungan seksual atau ketika mengenakan seluar ketat.

Dari 40 penelitian yang ada menyebutkan, wanita yang menjalani pembedahan ini umumnya merasa puas akan hasilnya. Namun bagaimana untuk jangka panjangnya, terutama soal kepuasan seksual dan ada tidaknya komplikasi saat menjalani proses persalinan, belum terungkap.

Metode peremajaan miss "V" yang lain adalah Vaginoplasty. Vaginoplasty dapat dilakukan dengan atau tanpa pemakaian laser. Komplikasi seperti pendarahan dan infeksi jarang terjadi. Kekhuatiran yang biasa dialami wanita adalah vagina menjadi terlalu sempit, sehingga hubungan seks menjadi tidak menyenangkan.

Kebanyakan pesakit yang melakukan vaginoplasty adalah yang sedang mengalami menopause awal, dan mereka yang di usia 30-an. Mereka mengaku mendapatkan sensasi dan kepuasan seksual yang lebih baik, termasuk jalinan hubungannya, setelah menjalani pembedahan ini.

Bagaimanapun, sebaiknya para wanita tidak membiarkan dirinya mudah tergoda oleh berita yang tersebar mengenai keterampilan standar alat kelamin wanita, kerana bentuknya memang bervariasi setiap individu, dan hal tersebut adalah normal.